Berikut ini adalah daftar Masjid Raya di setiap provinsi di Indonesia. Untuk melihat info lebih detail, Anda bisa mengeklik link di setiap masjid yang akan membawa kamu ke Google maps. Kalau sudah ada di Google map semua informasi sudah detail ya termasuk Lokasi di peta, Alamat lengkap serta Gambar masjidnya. Tabel ini dikelompokkan berdasarkan Gugus pulau mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi , Maluku dan yang paling akhir adalah Papua. Walaupun Judul artikel ini adalah masjid raya di setiap provinsi, kenyataannya belum semua provinsi mempunyai masjid Raya. Untuk Provinsi yang belum mempunyai masjid raya dicantumkan adalah masjid Agungnya yang merupakan masjid di ibukota Provinsinya. Untuk daerah pemekaran saya menuliskan masjid terbesar di ibukotanya karena status masjid Agung belum jelas, contohnya adalah masjid di Tanah Papua. Informasi ini saya dapatkan dari berbagai sumber dan yang paling utama adalah dari Google Maps. Jika ada kesalahan, silakan beri
Islam adalah agama yang sempurna. Semua hal di Agama yang mulia ini ada panduan dan tuntunannya. Dalam hal menyebar berita ada 3 dalil yang semoga bisa menjadi rujukan kita dalam menanggapi berita dan pertimbangan dalam membagi berita yang belum jelas kebenarannya.
Tulisan ini saya buat disaat kondisi di Tanah air penuh dengan simpang siur pemenang Pilpres 2019. Tulisan ini adalah ajakan bagi kita semua agar tidak memperkeruh suasana dan bersabar sampai keputusan akhir siapa pemenang pelpres 2019.
Tiga poin penting dalam hal berita adalah sebagai berikut :
Tulisan ini saya buat disaat kondisi di Tanah air penuh dengan simpang siur pemenang Pilpres 2019. Tulisan ini adalah ajakan bagi kita semua agar tidak memperkeruh suasana dan bersabar sampai keputusan akhir siapa pemenang pelpres 2019.
Tiga poin penting dalam hal berita adalah sebagai berikut :
- Periksa Sumber berita / Pembawa berita
- Cek dan croscek validasi data dan Informasi
- Menahan diri untuk bereaksi seperti Like, komentar atau share sebelum pasti kebenarannya.
Periksa sumber dan Pembawa berita
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujuraat [49]: 6)
Cek dan crosscek data dan Informasi
Jangan sampai asal menerima kebenaran. Tidak setiap informasi berisi kebenaran.
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar.”
(HR. Muslim no. 5).
Tahan diri untuk bereaksi
Reaksi ini bisa macam macam, dari Rasa senang yang berlebihan sampai rasa marah yang tak tertahankan, ini baru reaksi secara emosi, reaksi yang lain adalah berkomentar, memberi like dan asal membagi berita tanpa mengecek dulu kebenarannya. Banyak berita saat ini dibuat untuk mempengaruhi emosi yang melihat, mendengar atau membacanya yang berefek makin tersebarnya hoax karena kita tidak menggunakan akal untuk berpikir.
Sebelum menshare berita, coba pertimbangkan 2 hal yaitu apakah berita ini benar dan apakah berita ini bermanfaat. Jika tidak ada dua hal diatas, berita itu tidak perlu di share. Bagaimana kalau beritanya benar tapi tidak bermanfaat? maka cukup informasi itu untuk anda.
Seorang muslim yang baik hanya berbicara jika dirasa ada manfaatnya; jika tidak ada alangkah baiknya kita diam menahan diri. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Referensi :
Komentar
Posting Komentar