Mencari Jadwal Sholat di Google



Ciri Mukmin Yang beruntung di Akhirat

Perhatikan Arti surat Al Mu'minun ayat 1-11 berikut 
  1. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman
  2. (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya,
  3. dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,
  4. dan orang yang menunaikan zakat,
  5. dan orang yang memelihara kemaluannya,
  6. kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela.
  7. Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
  8. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,
  9. serta orang yang memelihara shalatnya.
  10. Mereka itulah orang yang akan mewarisi,
  11. (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.


Ciri Mukmin yang Rugi Di akhirat
Lalai dalam hal ini termasuk sholat di akhir waktu atau sholat diluar waktu (misal subuh sering kesiangan)

Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. 
(QS. al-Ma’un: 4 -5).

Ada hal yang mengejutkan ketika saya mencari jadwal sholat di google. Alih alih menampilkan link website yang berisi jadwal sholat, Google sekarang langsung menampilkan Snippet jadwal sholat di kota kita saat ini (berdasarkan Deteksi lokasi otomatis oleh Browser).  

Yang menarik dari jadwal sholat ini juga di sertakan sumbernya. Dalam hal ini jadwal sholat yang tampil berdasarkan perhitungan Kemenag Jakarta pusat. Ada beberapa methode penetapan jadwal yang didukung Google namun bagi kita yang di Indonesia data ini sudah sangat mencukupi dan  insyaallah sudah sesuai dengan jadwal sholat yang sering ditempel di masjid masjid.

Contoh Hasil Pencarian Jadwal Sholat 

Snippet hasil pencarian jadwal sholat di Google 

Variasi kata pencarian 

Untuk melakukan pencarian jadwal sholat, gunakan variasi kata berikut :

  • jadwal sholat
  • jadwal sholat namakota   (ganti 'namakota' dengan nama kota anda)
  • prayer time 
  • islamic prayer time 
  • prayer time namakota  (ganti 'namakota' dengan nama kota anda)
Alhamdulillah akhirnya Google menambahkan fitur pencarian jadwal sholat yang sudah saya tunggu sejak lama. Menariknya jadwal sholat ini bukan cuma untuk kota kota besar di indonesia, namun sampai level kabupaten dan kecamatan

Sebagai contoh saya melakukan pencarian untuk kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Berikut ini hasilnya 

Contoh pencarian jadwal sholat dengan kata kunci  jadwal sholat  'namakecamatan'
Google bukan hanya menambahkan fitur jadwal sholat untuk kota di Indonesia, namun untuk seluruh kota didunia terutama Negara dengan mayoritas Agama islam. Anda bisa melakukan pencarian misalkan "jadwal sholat  namakotaluarnegeri. Semoga Adanya fitur ini membuat kita makin rajin sholat dan termasuk orang orang yang terjaga sholatnya dimanapun kita berada. 


Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri



Agama Islam  adalah Agama yang sempurna, Allah telah menetapkan dua hari raya dalam agama ini yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha . 

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178)

Oleh karena itu, bentuk rasa syukur kita dengan adanya dua hari raya ini harus kita rayakan dengan tetap berada dalam koridor syariat islam tanpa berlebihan apalagi merayakan dengan gaya orang non muslim atau malah dengan perayaan dengan melakukan kemaksiatan dan perbuatan sia sia.

Ucapan Selamat Hari raya 
Mengucapkan Ucapan Hari raya yang mengandung doa seperti Taqabbalallahu minna wa minkum (semoga Allah menerima amal kami dan kalian) atau ahaalAllahu ‘alaika (Mudah-mudahan Allah memberi balasan kebaikan kepadamu).

Sunah yang bisa kita amalkan
  1. Mandi sebelum sholat Ied. 
  2. Berhias dengan pakaian syari yang paling bagus untuk sholat Ied.
  3. Makan sebelum sholat Ied walaupun dengan makan sebutir kurma. 
  4. Mengambil Jalan yang berbeda saat pergi dan berangkat ke tempat sholat Ied.
  5. Bertakbir dari Rumah menuju tempat sholat Ied. 
  6. Ikut Sholat Ied dengan benar sesuai contoh dari Rosullah, silahkan baca disini.
Termasuk perkara yang baik adalah memberikan kebahagian kepada orang lain dan anak anak semisal memberi uang. Namun demikian jangan ajari anak-anak kita meminta minta uang kepada saudara kita. Ajarkan jika diberi ucapkan  jazakallahu khairan (ssemoga Allah membalasmu dengan kebaikan ) dan jika tidak diberi JANGAN DIAJARI MEMINTA MINTA.

Ajari anak anak kita untuk mengganti kata terimakasih dengan kata “jazakallahu khairan". Karena aturan dalam bahasa arab membedakan laki-laki dan perempuan serta lawan bicara tunggal atau jamak, Rincian penggunaan ucapan ini adalah sebagai berikut:

- Jazakallahu khairan (untuk disampaikan kepada laki-laki)
- Jazakillahu khairan (untuk disampaiakn kepada perempuan)
- Jazakumullahu khairan (untuk orang banyak/kamu sekalian) 

Perbuatan yang harus dihindari

Berikut perbuatan di perayaan hari raya Idulfitri yang tidak sesuai Islam yang wajib bagi kita untuk menghindarinya dan menasehati keluarga kita untuk menghindarinya.
  1. Berjabat tangan dengan  wanita yang bukan Mahram. 
  2. Wanita muslimah yang berdandan berlebihan (tabarruj) dan memakai pakaian ketat dan menampakan lekuk tubuh (pakaian Jeans, kaos dan pakaian ala barat)
  3. Bergadang di malam Idul Fitri tanpa ada keperluan 
  4. Boros dan berfoya foya di hari Raya 
  5. Mengkhususkan Ziarah kubur hanya pada saat idul fitri. Ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu hari raya Idul Fitri. 
  6. Mendengarkan Musik dan lagu yang tidak bermanfaat.
  7. Meninggalkan Sholat Wajib 5 waktu.
  8. Makan berlebihan di hari raya.
Semoga artikel singkat ini bermanfaat amalan sunnah bisa kita amalkan dan kita bisa menghindari perkara yang tidak syari di hari raya idul fitri. 

Referensi: 

Hukum Perayaan Maulid Nabi



Maulid Nabi adalah sebuah kebiasan yang dianggap "ibadah" oleh sebagian kaum muslimin di Indonesia. Sayangnya tidak ada dasar dari Al Quran dan Hadist tentang perkara ini. Bahkan para sahabat dan 3 generasi pertama umat ini tidak pernah merayakan Maulid. 

Bukan hanya itu, Bahkan Imam yang 4 ( Imam Syafii, Imam Malik, Imam Ahmad) tidak pernah merayakannya. Terus dari mana kaum muslimin mengambil ajaran ini? 

Ajaran ini bermula dari Dinasti Syiah Fatimiah pada abad 4 Hijriah di Mesir yang mengaku keturunan Fatimah. Kelompok ini termasuk kelompok Syiah Al batiniah al Ismailiah yang mengkafirkan para sahabat nabi.  Silahkan baca karya Imam Al Maqrizi dalam kitab Mawaiz wa al-'i'tibar bi dhikr al-khitat wa al-'athar jilid 1 halaman 490.

Dalam Islam perayaan cuma ada dua yaitu Perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Dalilnya adalah sbb: 

تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Dalam Almaidah Ayat 3 Sudah dijelaskan bahwa Agama islam ini telah sempurna 

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Maidah: 3)


Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).

Kita pahami ayat dan hadist diatas secara mendalam. Apakah mungkin Rosulullah tidak menyampaikan perkara Maulid ini jika itu baik? Jika itu baik kenapa para sahabat tidak pernah merayakannya bahkan Imam yang empat termasuk Imam Syafii tidak mengamalkan perkara ini? Kita punya akal, untuk bisnis saja kita butuh data, masa mau mengamalkan agama yang penting " menurut perasaan kita " baik? 

Hadist lain menyatakan bahwa segala kebaikan yang mengantarkan kesurga sudah dijelaskan dan segala hal yang mengantar ke neraka sudah di jelaskan.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مابقي شيء يقرب منْ الْجَنَّة ويباعد منْ النَّار إلا وقد بين لكم

“Tidak tersisa suatu (amalan) pun yang dapat mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka, kecuali sudah dijelaskan semuanya kepada kalian.” (HR. Thobroni dalam Al Mu’jamul Kabir 1647, dishohihkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi dalam Ilmu Ushulil Bida’ hal. 19)

Jika di perhatikan lebih jauh, melakukan perayaan Maulid, hari lahir, Harlah, Haul dan sebagainya tidak pernah di contohkan oleh Rosulullah dan didak ada perintahnya. Ajaran tersebut itu berasal dari Orang orang nasrani. 

Perhatikan hadist rosullah berikut :

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Bukankah Perayaan hari lahir /Harlah/ Haul/ Mauild lebih mirip mengikuti orang Nasrani daripada mengikuti ajaran Islam? 

Tapi ada Ustad yang membolehkan?

Jika ada yang beralasan, tapi ada ustad yang membolehkan? ingat yang kita ikuti adalah Alquran dan Hadist, bukan ucapan ustad. Setiap orang bisa diambil ucapannya dan ditinggalkan ucapannya kecuali rosullah. Ustad juga manusia yang tidak lepas dari salah. Setiap ucapan ustad harus di rujuk kembali ke alquran dan sunnah. 

Tapi perayaan ini baik, dan kami cinta nabi dan cinta islam? 
Nabi tidak pernah menyuruh mencintai dengan cara seperti itu. Anda ingin tahu cara mencintai islam dan cinta nabi 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian“. (QS. Alu Imron: 31).

Setelah penjelasan diatas, perhatikan bahwa perkara sesuatu itu baik tidak diukur dengan akal dan perasaan manusia, namun dengan dasar hukum Agama yaitu alquran dan hadist dengan pemahaman yang benar. 

Hadist berikut ini sudah cukup untuk bagi kita untuk meninggalkan perkara baru yang tidak pernah diajarkan rosulullah 

مَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)

Penjelasan Mendetail Tentang Perayaan Maulid oleh ustad Dahrul Falihin Lc.

Penjelasan lebih rinci dan detail tentang hal ini bisa anda dengarkan dalam kajian yang dibawakan oleh Ustadz Dahrul Falihin, Lc. Kajian ini cuma 42 menit, dengarkanlah dan semoga kita semua terbuka untuk menerima kebenaran, mencukupkan pengamalan agama sesuai dengan apa yang di ajarkan nabi dan para sahabatnya dan para ulama yang berada di jalan yang lurus. Amin




Referensi lain : 
  1. Hukum Merayakan Maulid Nabi, https://muslim.or.id/34595-hukum-merayakan-maulid-nabi.html
  2. Peringatan Maulid Nabi menurut Syariat Islam https://almanhaj.or.id/2586-peringatan-maulid-nabi-menurut-syariat-islam.html
  3. Maulid Nabi Mneurut 4 Madzab, https://konsultasisyariah.com/26137-perayaan-maulid-menurut-ulama-madzhab.html
  4. Ulama Ahlusunnah menyikapi perayaan Maulid Nabi, https://rumaysho.com/869-ulama-ahlus-sunnah-menyikapi-maulid-nabi.html