Arti Kata Kafir

Bismillah, Tulisan ini bertujuan untuk meluruskan makna kafir sekaligus membuka wawasan dan mengembalikan makna kafir kepada Alquran dan hadist secara adil. Sebagai penulis saya akan senang jika tulisan ini juga dibaca orang non muslim. Dengan begitu mereka lebih paham dengan Islam dan orang islam bisa menampatkan orang non muslim pada tempat yang benar. Di sisi yang lain tidak sepantasnya sesama muslim saling mengkafirkan. 


Arti secara bahasa dan Istilah 
Secara bahasa kafir artinya Ingkar. Secara istilah dalam islam kafir adalah orang yang mengingkari kebenaran yang datang atau yang disampaikandari Rosulullah  (tidak mengakui Allah sebagai satu satunya tuhan yang menciptakan, yang memelihara, memberi rizki dan satu satunya tuhan yang harus disembah dan tidak mengakui apa yang disampaikan oleh Rosulullah Muhammad adalah wahyu). Maka syarat pertama orang mau masuk islam harus bersyahadat yaitu :

أشهد أن لا اله الا الله وأشهد ان محمد رسول الله 

‘Asyhadu an laa ilaaha illallāh wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullāh.’

Artinya: ‘Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.’

Ayat tentang orang kafir 

Mari kita simak ayat dari alquran tentang kata kafir dari surat al kafirun.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾



Qul yaa ayyuhaa alkaafiruuna, laa a'budu maa ta'buduuna, walaa antum 'aabiduuna maa a'budu, walaa anaa 'aabidun maa 'abadtum, walaa antum 'aabiduuna maa a'budu, lakum diinukum waliya diini.


Artinya :
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir ( Hai orang orang yang ingkar)
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

Asal muasal surat ini turun karena orang yang tidak mau menerima dakwah nabi Muhammad di Mekah ingin mencapuradukan agama. Orang kafir menawari nabi muhamad kedudukan, harta ataupun wanita dengan syarat tidak usah lagi mendakwahkan Agama islam di awal awal munculnya islam di mekah, namun nabi Muhammad tidak mau. Kemduian mereka berusaha memperlunak ajakannya dengan cara mereka akan menyembah Tuhan nabi muhamad, namun di saat yang lain juga meminta nabi Muhammad ikut menyembah tuhan mereka (bergantian). Jadi inti surat ini muncul karena ajakan orang Kafir mekah yang ingin mencampuradukan agama kesyirikan dengan agama tauhid yang dibawa Rosulullah. Ayat ke enam ( Untukmu Agamamu, Untukkulah Agamaku)  sangat jelas bahwa DALAM PERKARA AGAMA (termasuk Ibadah) TIDAK BISA DICAMPURADUKAN. dalam perkara dunia (berdagang, bertetangga, bermasyarakat boleh kita bekerja sama dan saling berinteraksi, namun dalam perkara keyakinan dan ibadah, HARUS TEGAS TIDAK BOLEH DICAMPUR. Maka karena alasan inilah sebagian besar ulama pun melarang kita melakukan doa bersama atau berdoa dengan cara mirip dengan agama lain. 

Siapa Orang kafir menurut Al Quran

Jawaban dari pertanyaan diatas bisa ditemukan di beberapa ayat yaitu:

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.( Al Bayinah :6)

Dari ayat diatas sudah sangat jelas bahwa orang kafir terdiri dari Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang musyrik. Orang musrik mudahnya adalah setiap orang yang menyembah tuhan selain Allah. Selain Agama YAHUDI DAN NASRANI tergolong orang orang musyrik termasuk orang atheis karena mereka hakekatnya menyembah SCIENCE atau diri mereka sendiri. 

Perlu catatan disini bahwa tidak semua orang Yahudi atau Nasrani kafir. Orang Yahudi dan Nasrani yang masih berpegang teguh pada Taurat dan Injil sebelum Nabi Muhammad datang tidak termasuk yang mendapat ancaman disini. Hakekatnya Agama nabi Musa dan Isa adalah agama tauhid (Monoteisme), namun karena perubahan zaman akhirnya ajaran ini berubah. Orang Islam pun meyakini bahwa Musa dan Isa adalah Hamba dan Rosul Allah

Ada mantan gubernur yang ketika disidang dalam perkara penistaan agama dan dibilang kafir oleh saksi tidak terima. Dia mengatakan dia bertuhan dan dia bukan orang kafir. Dari sini kita bisa tahu bahwa di agama mantan gubernur ini definisi kafir (mungkin) adalah orang yang tidak bertuhan (atheis). Maka perlu pelurusan disini bahwa Kafir dalam Islam adalah setiap manusia yang TIDAK menyembah Allah SAJA dalam beribadah. Maka orang tersebut kafir.

Apa dasar dari alquran tentang ini? salah satunya adalah ayat berikut :
لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam’.” (al-Maidah: 17, 72)


لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٖۘ وَمَا مِنۡ إِلَٰهٍ إِلَّآ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۚ وَإِن لَّمۡ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ ٧٣

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Rabb Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (al-Maidah: 73)

Apakah Orang kafir harus dibunuh?
Ini adalah pertanyaan dan pernyataan yang sering disampaikan dan tersebar bahwa kelompok Islam yang sering bilang kafir adalah Teroris, Radikal, intoleran dan seterusnya. Padahal dalam Islam, Kafir terbagi 3 berikut ini adalah penjelasannya;

1. Kafir Dimmi
Adalah orang kafir yaitu yang tinggal di negeri Islam dan tidak menampakan kebencian atau permusuhan secara terang terangan. Bahkan orang kafir seperti ini harus dilindungi. Orang kafir di Indonesia apapun agamanya termasuk dalam kafir dimmi. Karena kita hidup dalam satu negara yang damai dan tidak ada permusuhan secara terang terangan. Kita boleh bertetangga, berdagang, bekerjasama dalam perkara dunia dan hal hal lain yang sifatnya mubah. 

2. Kafir yang ada perjanjian dengan Pemerintah Islam /Negeri Islam
Orang kafir ini termasuk para touris, duta besar, warga negara lain yang tinggal di negeri Islam. Orang orang ini tidak boleh dibunuh, mereka harus di lindungi. 

3. Kafir Harbi
Adalah kafir yang menampakan permusuhan dengan orang Islam atau memerangi orang Islam atau negeri Islam. Contoh kafir harbi adalah Tentara Yahudi di palestina dan para pasukan salib jaman perang salib jaman dulu. Hakekatnya orang Islam berperang secara defensif. Jika kita diserang dan kita terancam, masa kita diam saja? Tentunya kita mempertahankan diri. Bahkan di awal Islam saat melakukan perluasan wilayah Islam, jika suatu daerah sudah terdengar adzan, maka itu sudah dianggap negeri muslim. pembahasan rinci tentang hal ini bisa anda baca di https://muslim.or.id/4806-pembagian-kaum-kafir.html.

Untuk negeri yang di dakwahi,  diberi 3 pilihan  yaitu masuk Islam, Tetap dalam kekafiran (agama mereka) namun mereka harus membayar upeti (jizyah) dan baru pilihan ketiga yaitu diperangi. Dalam berperang pun ada aturannya diantaranya adalah Tidak boleh merusak tumbuhan, membunuh hewan, merusak bangunan atau membunuh anak anak dan perempuan dan TIDAK BOLEH MEMBUNUH TOKOH AGAMA/RAHIB/PENDETA yang sedang ada ditempat ibadhanya. 

Kelompok teroris sering menganggap 3 orang kafir ini sama saja yang akhirnya membuat mereka menjadi ektrim. Kelompok teroris di islam ini sering disebut dengan khawarij

Apakah Indonesia Negeri Kafir?

Jawabannya jelas bukan, karena dakwah Islam bebas disebarluaskan di Indonesia, semua bentuk dakwah dari Adzan, Sholat dan berpakaian muslim bebas bahkan perkara ibadah Haji dan Umrah di urus oleh Negara dibawah kementerian Agama. Seperti pada penjelasan  kafir harbi diatas bahwa Sebuah negeri disebut negeri Islam jika terdengar suara adzan. Memang benar bahwa Pemerintah Indonesia belum 100% menerapkan hukum Islam, namun itu bukan berarti Indonesia negeri kafir. Lihat ayat berikut :

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-Nya dan Ulil Amri diantara kamu,(An-Nisa: 59).


Perhatikan ayat diatas. Kita wajib menaati Allah dan Rosul dan ulil Amri. Ayat diatas tidak berbunyi 

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-Nya dan  TAATILAH Ulil Amri diantara kamu.

Ulama menjelaskan bahwa kita hanya taat pada pemerintah selama perintah pemerintah tidak bertentangan dengan perintah Allah dan rosulnya. Alhamdulillah, Seperti yang kita tahu sebagian besar hukum positif di Indonesia seusai dengan Islam, jika ada perintah yang tidak sesuai Islam tidak perlu kita taati. 

Panggilan "Hai Kafir!" ke orang Islam.

Hanya karena ada kelompok Islam yang berbeda dengan kita terus kita sebut kafir. Tidak semudah itu, baca hadist berikut :

((أَيما رجُل قال لِأَخِيْهِ : يَا كَافِرُ, فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا , فَإِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَ إِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ))

“Apabila seseorang menyeru(memanggil)  kepada saudaranya: Wahai kafir, maka sungguh akan kembali sebutan kekafiran tersebut kepada salah seorang dari keduanya. Bila orang yang disebut kafir itu memang kafir adanya maka sebutan itu pantas untuknya, bila tidak maka sebutan kafir itu kembali kepada yang mengucapkan.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6104 dan Muslim no.60)

Maka dari sini jelas ucapan kafir tidak boleh dipakai untuk memanggil saudara seiman. Apalagi menyebut Pemimpin Negeri ini kafir padahal jelas jelas agamanya Islam dan  masih sholat. Jika memang orang tersebut melakukan perbuatan kekafiran sudah sepantasnya kita menasehati dengan kalimat seperti ini:"

"Hati hati dengan ucapan/ perbuatanmu itu, karena hal itu bisa membuat orang terjatuh pada kekafiran".

Perhatikan kalimat tersebut. Kita mengingatkan orang tersebut agar tidak jatuh pada kekafiran, bukan langsung vonis kafir. ini bagian dari Amar ma'ruf nahi mungkar. 

Demikianlah penjelasan tentang "KAFIR". Kafir hakekatnya adalah kata pembeda mana orang yang mau menerima dakwah Islam dan mana yang tidak. Hanya karena seseorang kafir juga tidak boleh terus di benci atau dijauhi yang perlu justru di dakwahi, apalagi kalau orang kafir itu tetangga kita. dan saya yakin setiap agama punya istilah yang sama dengan KAFIR, misal dalam agama Nasrani sering disebut "DOMBA DOMBA yang tersesat" tapi itu kan istilah bagi mereka. orang Islam juga tidak perlu tersinggung atau marah karena hal tersebut.

Demikianlah penjelasan kafir dan orang kafir, semoga penjelasan diatas memberi pemahaman yang benar, wawasan baru dan pemahaman yang lebih luas sehingga kita tetap bisa bertoleransi dan hidup rukun dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wallauhalam, kebenaran itu datangnya dari Allah dan kesalahan datang dari saya sendiri. Semoga bermanfaat!